Thursday, 2 January 2014

#1

Sesaat aku terpaku dengan apa yang ku lihat lewat di depanku. Senyumnya? Aku sudah sangat terbiasa dengan sapa senyumnya itu. Senyum separo malas dan berkesan arogan, -seperti biasanya. Tapi bukan itu. Ada yang berbeda dengannya hari ini. Entah. Aku berpikir sesaat untuk mencari kata yang tepat, tapi apa. Ku amati dia yang kini sedang menatap serius ke depan, ke papan layar proyeksi yang aku yakin 100% tak dimengertinya, tapi seakan dia menikmati apa yang tertulis di sana. Bahkan sempat pula ia mencoret-coret sesuatu dengan snowmannya di buku notes. Penasaran, aku lirik sebentar dan waw.. dia mencatat. Perhatian, dia mencatat semua tulisan yang ada di layar proyeksi. Sesuatu yang mustahil dilakukannya. Aku perhatikan dia dari ujung sepatu sampai ujung rambutdengan cermat. Baru 128 detik kemudian, seperti benar-benar mendengar bunyi ‘klik’ di kepala ku, persis ketika dia menoleh dengan sebelah alis terangkat, -menanyakan sikapku, ku temukan kata yang tepat. Dia terlalu biasa. Ya. Hari ini.. dia.. terlalu.. biasa!


Inuin, repost wordpress. Semoga bakal ada #2.

No comments:

Post a Comment