"Hari ini aku berulang tahun...'' katanya sambil cemberut.
Aku menoleh. Ah ya, tentu saja aku lupa. Hari ulang tahun seseorang bukan sesuatu yang wajib aku ingat, kecuali ulang tahun si...
''Hhe.. Selamat. Kau menginginkan apa?'' ucapku nyengir.
Dia tau aku bisa membelikan dia sesuatu. Bukan macam bunga ataupun boneka. Ia takkan suka. Pun dia tahu, aku bisa menawarkan sebuah perjalanan ke tempat dingin seperti kaki Lawu. Sepertinya aku menjanjikan itu minggu2 lalu. Gampang. Mari.
Tapi dia masih tak berkata, masih tak memandangku. Aku tahu dia kecewa dengan ke-tidak-ingat-an-ku akan hari ulang tahunnya.
Dan dia masih tak memalingkan wajahnya kepadaku ketika tiba2 berkata...
"hatimu'' lirihnya.
Aku menoleh. Ku palingkan dagunya agar dia menatapku.
"mintalah sesuatu yang belum kau miliki'' tegasku.
*di sela2 tumpukan angket
Agustus ke-30.
No comments:
Post a Comment